SANDAL BEK45 Headline Animator

Kamis, 04 Agustus 2011

Buku PRIMBON --Betaljemur Adammakna

Buku Primbon ini memiliki beberapa keunikan. Kata Pengantar (Bubuka atau Pembuka)-nya dan seluruh isinya dalam bahasa Jawa. Pembukanya dalam bahasa Jawa sehari-hari atau ngoko, tetapi ngoko yang sudah mulai tidak lazim digunakan oleh orang Jawa sekarang. Pembukanya dalam kromo inggil (bahasa Jawa halus, atau inggil).

Buku ini dikeluarkan atau diterbitkan oleh Penerbit Soemodidjojo Mahadewa, Ngayogyakarta Hadiningrat. Cetakan I pada September 1939 (!). Cetakan ke-54 (!) pada 2001. Memuat berbagai ilmu yang masih "gaib" dihimpun dari bermacam primbon peninggalan jaman kuno.
Pada Cetakan ke-52, Desember 1993 tercantum foto dan tandatangan Raden Soemodidjojo (meninggal 9 September 1965 di usia 77 tahun). Seterusnya buku diakui sebagai asli, apabila tercantum foto dan tandatangan Siti Woerjan Soemadijah Noeradyo selaku ahli waris KPH Tjakraningrat.

Semua ajaran yang seolah-olah tersebar itu telah di"garap" kembali oleh Ir Wibatsu Harianto Soembogo, menjadi sejumlah seri Kitab Primbon.

Siapakah Raden Soemodidjojo? Siapa Siti Woerjan Soemadijah Noeradyo dan siapa pula Ir Wibatsu Harianto Soembogo?
Inilah silsilahnya: KPH Tjakraningrat berputra Raden Ngabehi Kartahasmara.
R Ng Kartahasmara berputra R Ayu Supartiyah yang selanjutnya menikah dengan Raden Soemodidjojo. Pasangan ini hanya mempunyai seorang putri tunggal, yaitu Siti Woerjan Soemadiyah Noeradyo.
Dari pasangan Soemodidjojo dan Siti Woerjan lahirlah delapan putra putri, yakni: dr Damodoro, Dra Armini Arundari, Dra Arini Wedjajanti, Ir Wibatsu Harianto Soembogo juga dikenal sebagai RW Radyo Soembogo, dr Susetya Wasuwara, Ny dr Ardani Juanda, dr Sutanto Madusena dan si bungsu Ir Ariani Aristonemi.

Kitab Primbon "Betaljemur Adammakna" memuat 337 bab ilmu Jawa. Dari beberapa hal mengenai arti "hari" dan "pasaran", sampai ilmu nujum. Ilmu nujum di sini bisa dianggap sebagai "bonus"nya, berupa 21 pertanyaan disertai jawabannya.

Jawaban atas pertanyaan itu bisa ditelusuri dengan alat peraga berupa dua deret huruf A ke bawah sampai U. Contohnya sebagai berikut:
Tunjuklah sebuah pertanyaan, misalnya pertanyaan XII, Wong meteng metu lanang apa wadon? (orang hamil itu melahirkan laki-laki apa perempuan?)
Untuk mencari jawaban atas pertanyaan ini, mulailah dengan mengheningkan cipta sejenak dengan mata terpejam. Lantas, masih dengan mata yang tetap terpejam tunjuklah huruf di alat peraga itu sekenanya.
Misalnya, yang tertunjuk adalah huruf L. Selanjutnya dari huruf L urutkanlah ke kiri sampai pada lajur yang memuat angka 2. Maka, lihatlah jawaban itu ada di bagian 2 huruf L. Yaitu: Metu lanang dawa umure (keluar laki-laki panjang umurnya).

Hari dan pasaran, penting untuk "melihat" karakter seseorang. Juga penting untuk memilih hari yang baik untuk pernikahan, untuk membangun rumah dan semua aktivitas lainnya dalam kehidupan.

Buku ini juga memberi petunjuk praktis bagaimana membuat obat/jamu untuk perempuan hamil. Bahkan untuk perempuan yang habis mengalami keguguran.
Sifat-sifat bayi setelah kelahirannya. Ciri-ciri perempuan yang banyak rejekinya. Ciri-ciri perempuan yang
mendatangkan kesusahan bagi laki-laki. Menolak atau mengusir setan. Ilmu penawar bisa. Petunjuk bagi mereka yang ingin terlaksana kehendaknya. Dan banyak lagi ... Kitab Primbon ini komplet untuk menjawab semua pertanyaan dalam kehidupan.

(Catatan: Saya akan berusaha untuk menambah beberapa hal penting dari Primbon ini menjadi "ringkasan". Tapi, mengingat adanya batas "900 kata" yang dibolehkan oleh shvoong.com, maka saya harus memilih apa saja yang betul-betul bisa dikategorikan sebagai "penting". -evawim-)

Sumber: http://id.shvoong.com/books/dictionary/2109245-buku-primbon-betaljemur-adammakna/#ixzz1U49ZQseL

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes